Tangerang, MEDIA DELIK HUKUM - Kelangkaan BBM jenis solar mulai dirasakan oleh konsumen terhitung dari akhir bulan September hingga saat ini di wilayah provinsi Banten, Sabtu (11/10/2025).
Kelangkaan tersebut diduga dipicu dari dibatasinya volume penjualan dari pihak SBM Tanjung Gerem Cilegon. Sehingga pengiriman dari Tanjung Gerem Cilegon sudah tidak distabilkan dengan kebutuhan permintaan SPBU.
Dari hasil investigasi, antrian kendaraan besar di setiap SPBU sudah tidak aneh lagi. Bahkan sang sopir rela menunggu lebih dari 12 jam untuk menunggu BBM jenis solar. Kini para sopir lintaspun di setiap tempat peristirahatan mulai ramai membicarakan kelangkaan BBM jenis solar yang akhir-akhir ini susah di dapatkan.
" Saya muat barang dari kawasan Bitung Tangerang, mau isi bahan bakar di SPBU Bitung, melihat tulisan solar Kosong. Kemudian saya lanjut lagi mau ngisi di SPBU Cikupa, alhasil sama saja. Sehingga saya berpikiran mencari di SPBU lainnya. Namun yang di dapat sama saja. Sehingga mobil yang saya bawa sekarang terparkir di rest area, sambil nunggu solar datang," ucap Nurdin selaku Sopir lintas yang hendak membawa bahan baku ke daerah Jambi Sumatera, Jumat (10/10/2025)
Ditempat terpisah, Sadam selaku Sopir dalam provinsi saat berbincang-bincang dengan awak media, juga mengeluhkan adanya kelangkaan BBM jenis Solar.
"Sekarang nyari solar, udah kaya nyari emas aja, susahnya minta ampun. Dulu tidak ada kemacetan seperti sekarang ini, dikarenakan solar dulu banyak. Sekarang kemacetan di mana-mana dikarenakan solarnya yang susah. Miris melihat jaman sekarang, kita orang kecil semangkin di buat susah," cetusnya.
Sementara di tempat yang sama, Naldi juga meluapkan emosinya kepada awak media, bahwasanya dirinya terpaksa parkir sampai 12 jam.
" Saya dari jam 7 pagi mau ngisi solar sampai jam 7 malam baru liat ada tengki masuk. Alhamdulillah perjalanan saya mau antar barang sayuran tertolong, kalau sampai solar gak datang, saya akan di klaim ganti rugi akibat sayur mayur yang di bawa menjadi busuk," ucapnya.
Ditempat terpisah, Edward selaku Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Republik Indonesia (LPK-RI) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Banten angkat bicara. Bahwasanya dalam waktu dekat, lembaganya akan bersurat ke SBM Tanjung Gerem.
"Dari hasil temuan kami di lapangan, memang benar adanya kelangkaan BBM jenis solar di mana-mana. Sehingga dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan kunjungan kerja ke SBM Tanjung Gerem Cilegon, kendala apa yang membuat tersendatnya pengiriman BBM di setiap SPBU-SPBU di wilayah Provinsi Banten ini," Ujarnya.
Lanjutnya bahwa. Dari hasil temuan yang sudah didapat, LPK-RI tidak segan-segan akan melaporkan pihak-pihak yang terlibat perihal langkanya BBM jenis bio solar.
"Siapapun oknum yang bermain-main dengan barang subsidi. Kami tidak akan memberikan ruang celah sedikitpun, akan kami usut tuntas sampai akarnya," catusnya.
Sampai berita ini terbit beberapa pihak yang terkait belum dapat dihubungi.
Red. Khondoy Soja//tim

